Cara analisa grafik forex

 

Apa anda tahu bahwa analisa teknikal itu gabungan dari analisa indikator dengan analisa grafik forex ? Namun sebenarnya yang lebih valid dan menentukan adalah signal dari pola grafik ketimbang signal dari indikator .Karena grafik sendiri adalah cerminan dari pasar yang sesungguhnya sedangkan indikator adalah kalkulasi nilai grafik dengan formula tertentu.

Sehingga walaupun indikator nya terkadang menunjukan bahwa grafik akan bergerak pada arah tertentu tapi jika pola grafiknya sendiri belum siap untuk bergerak ,maka signal indikator menjadi false dan  grafik akan tetap bergerak sesuai jalurnya.

Pada kesempatan ini kita akan mempelajari tentang gerakan grafik yang normal dan tidak normal . Hal ini penting untuk menentukan arah market selanjutnya. Ketika grafik bergerak normal maka arah market selanjutnya akan membentuk sebuah pola grafik yang sempurna. Namun ketika bergerak tidak normal, grafik akan segera balik arah menyesuaikan diri untuk membentuk pola yang seharusnya.

Dari mana kita bisa melihat normal tidaknya gerakan grafik ?

Kembali pada esensi penyebab grafik itu bergerak,bahwa grafik bergerak mengikuti besarnya dominasi buyer atau seller. Ketika buyer mendominasi maka pada saat itu grafik bergerak naik , begitu pula ketika seller mendominasi maka grafik akan bergerak turun.

Namun dalam proses itu  tidak selamanya salah satu pihak mendominasi , akan ada pergantian dominasi .Pada saat proses pergantian inilah market akan bergerak lebih lambat dan mendatar akibat tarik menarik antara buyer dan seller , juga karena mulai proses pertukaran pengisisi pasar.

Proses seperti itu telah berulang dan akan terus berulang sehingga terbentuklah tiga buah trend utama yaitu trend naik, trend turun dan trend mendatar. 

Selain itu jika dilihat lebih detail  dari kaca mata prosesnya , maka sebuah Up trend atau Down trend normal memiliki proses seperti ini seperti ini : 

 Penjelasan proses normal Up trend :

1. Percobaan Balik Arah Naik

Telah market turun dan menyentuh area oversold , maka akan ada sebagian trader yang menggunakan strategi buy bottom mulai melakukan aksi beli mencoba membalik arahkan trend.Oleh karenanya market mulai beranjak dari kondisi jenuh , pada saat itu market akan mencoba menembus garis trend . Jika tenaganya tidak cukup kuat maka market akan kembali memasuki zona oversold.

Percobaan balik arah yang berpotensi untuk berhasil menembus trend adalah ketika didahului oleh pijakan atau candle yang membesar seperti ini:

 

2. Penguatan trend naik

Setelah grafik berhasil menembus garis trend , pada saat itu mulai banyak trader yang berpikir trend turun sudah berakhir. Olehkarenanya semakin banyaklah yang melakukan open buy sehingga tenaga market semakin kuat untuk naik.

Pada kondisi normal walaupun telah berhasil menembus trend line atau resistent , market tidak akan langsung bergerak lurus namun akan melakukan koreksi dulu untuk memastikan trend naik ini benar benar kuat .

 

3. Dominasi naik total

Setelah memastikan trend benar-benar kuat melalui koreksi pada proses penguatan market akan bergerak lebih cepat , karena pada saat itu banyak sekali trader yang membuka posisi buy .Mulai dari yang menggunakan strategi buy bottom , break out dan trend follower.

Pada kondisi normal dalam keadaan dominasi total pun masih sering terjadi koreksi , namun tidak terlalu jauh. Karena ini karena sebagian trader mulai ketakutan harga akan balik arah, namun tenaganya masih kalah besar oleh tenaga dominasi.

 

4. Pelemahan trend naik

Setelah melaju cukup jauh dan harga membumbung tinggi , kini sudah sangat berkurang trader yang berani membuka posisi buy oleh karenanya tenaga market untuk naik mulai melemah.Ditambah lagi beberapa trader sudah mulai menutup posisi open buy nya untuk meraih profit. Sehingga seolah market berhenti bergerak.

Pada kondisi normal pelemahan trend naik ini ditandai dengan mengecilnya body candle atau mulai banyak candle dengan ekor atas panjang .

5. Mendatar

Dengan adanya pelemahan akibat penutupan posisi buy membuat market menjadi terhenti dan akan berada pada kondisi overbought.Pada saat itu trader yang menggunakan strategi sell top mulai memasuki pasar namun disisi lain trader yang menggunakan strategi jangka panjang mungkin baru saja melihat trade naik Oleh karenanya akan terjadi tarik dorong yang menyebabkan market mendatar.

Kondisi normalnya trader jangka pendek dengan strategi sell top akan menang dan membalikan arah trend , namun setelah penurunan itu mungkin saja selanjutnya trader jangka panjang akan menang. Karena penurunan itu bisa jadi dianggap koreksi secara jangka panjang.

6. Percobaan balik arah turun.

Kembali seperti proses awal bahwa setelah memasuki zona jenuh beli , market akan beranjak dari situ dan melakukan percoban balik arah turun.

Itu adalah pergerakan normal dalam jangka pendek , Secara lebih luas lagi atau jangka panjang bahwa gerakan market normal itu mengacu pada pola bentuk para bola dan tangga zig .

Artinya adalah bahwa ketika market mau balik arah secara jangka panjang , maka seharunya membentuk pondasi mirip dengan parabola . Begitu juga ketika sedang koreksi , untuk bergerak lebih panjang lagi normalnya koreksi itu membentuk pola tangga zigzag .

Jika tidak membentuk 2 pola inti tersebut maka bisa dipastikan market hanya akan bergerak pendek.

Itulah gerakan grafik forex secara normal , walupun dalam prakteknya jarang sekali yang membentuk gerakan sempurna seperti itu .Namun yang penting adalah bahwa kita memiliki pegangan alur yang benarnya seperti apa sehingga pada saat melakukan analisa kita bisa mengira-kira proses apa yang akan terjadi selanjutnya dilihat dari segi kenormalannya.

Sehingga jika ternyata grafiknya bergerak tidak normal , kita menjadi tahu bahwa telah terjadi penyimpangan sehingga selanjutnya market akan balik arah kembali ke jalur normalnya.

Seperti apa contoh penyimpangannya ?

Berikut ini adalah contoh gerakan grafik forex yang tidak normal atau menyimpang :

1. Pemaksaan

Setelah market melemah seharusnya selanjutnya mendatar atau langsung dibalik arahkan. Namun jika tetap saja memaksa lurus maka itu adalah penympangan dan selanjutnya akan dibalik arahkan.

2. Kejanggalan

Setelah melakukan koreksi seharusnya arah market selanjutnya sama dengan arah trend yang sedang terjadi . Oleh karena itu ketika muncul signal balik arah setelah trend , ini adalah sesuatu yang janggal.

Selain 2 contoh diatas masih banyak lagi kejanggalan – kejanggalan gerakan grafik . Dengan mengetahui hal ini kita harus lebih waspada terhadap tipuan-tipuan market serta memanfaatkannya untuk meraih profit dengan menggunakan strategi counter trend.

Itulah pembahasan tentang analisa grafik forex .Pada intinya adalah bahwa ketika market bergerak normal, ia akan membentuk pola normal yang sempurna, namun ketika market bergerak menyimpang sesaat kemudian akan dibalik arahkan ke jalur normalnya.